Published On:Selasa, 01 Mei 2012
Posted by Unknown
Kapal Malin Kundang Tergerus Air Laut
Meski tidak direkomendasikan oleh Asita (Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies) Sumatera Barat karena dinilai pengelolaannya kurang profesional, Pantai Air Manis, Padang, ternyata masih tetap diminati pengunjung.
Pantainya yang landai dan pemandangannya yang sangat indah menjadi salah satu alasan kenapa pantai ini tetap menjadi salah satu tujuan wisatawan. Pengunjung juga bisa berjalan kaki Pulau Pisang, salah satu pulau yang berada tak jauh dari bibir pantai, bila air laut sedang surut.
Selain itu, anginnya yang tenang saat ini juga banyak dimanfaatkan para penyuka olahraga ekstrim untuk terbang tandem di atas pantainya.
Namun, ikon utama yang bikin orang ingin berkunjung ke Pantai Air Manis adalah batu Malin Kundangnya. Konon, seonggok batu yang menyerupai manusia bersujud itu adalah si anak durhaka ‘Malin Kundang’ yang dikutuk oleh ibunya menjadi batu. Menurut legenda, Malin Kundang dikutuk menjadi batu karena kedurhakaannya pada sang ibu.
Di sekeliling batu Malin Kundang, adalah batu jelmaan kapal milik si anak durhaka. Sementara, tak jauh dari sana, terpampang batu relief cerita Malin Kundang.
Sayangnya, batu-batu di sekeliling Malin Kundang yang konon merupakan jelmaan kapal, tidak begitu berbentuk lagi. Menurut salah seorang pengunjung yang kerap datang ke tempat itu, Ayu, batu-batu itu tergerus air laut pasang sehingga tidak lagi jelas bentuknya. Batu-batu 'jelmaan' kapal itu sekarang hanya seperti batu-batu pijakan yang saling terpisah.
Meski demikian, pengunjung yang datang dari dalam dan luar Kota Padang pada akhir pekan kemarin, terlihat tetap antusias untuk berfoto-foto di dekat batu Malin Kundang. Untuk menuju ke batu itu, pengunjung harus melewati sebuah jembatan yang dijadikan tempat strategis untuk pasangan yang sedang bermadu kasih.
Sebagai sebuah salah satu tempat wisata favorit, ada baiknya pemerintah terus mempercantik kawasan ini. Termasuk dengan memperbaiki batu-batu Malin Kundang dan kapalnya. Di samping itu, yang juga harus ditingkatkan adalah akses jalan menuju ke sana.
Saat ini, jalan menuju kawasan itu sempit dan curam karena melewati sebuah bukit. Bahkan, menurut salah seorang pemuda setempat, dahulu tak jarang bus yang meluncur ke bawah jurang karena tak kuat mendaki tanjakan.
Beruntung saat ini pemerintah sudah membangun pembatas di bibir jurang. Namun, tetap saja pengguna jalan deg-degan melewati jalan itu, karena sudahlah mendaki tajam, berbelok dan sempit pula. (rin)
Sumber ; http://www.padangmedia.com/
Description: Kapal Malin Kundang Tergerus Air Laut
Reviewer: Unknown
ItemReviewed: Kapal Malin Kundang Tergerus Air Laut