Published On:Minggu, 10 Juni 2012
Posted by Unknown
Instrumen Musik Minangkabau Kelompok Ideophon
Kiriman: Wardizal Ssen., Msi., Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar
1. Talempong
Jenis instrumen musik tradisional yang
sangat populer di Minangkabau. Hampir setiap daerah di Minangkabau
mempunyai instrumen musik ini yang sewaktu-waktu siap digunakan.
Intrumen musik talempong terbuat dari campuran logam dan tembaga atau
kuningan yang didesain sedemikian rupa. Pada bagian tengah ada permukaan
yang menonjol (tombol), sedangkan ruang resonansinya dibiarkan terbuka.
Besar dan ukuran instrumen talempong berbeda pada tiap-tiap daerah di
Minangkabau, disesuaikan dengan keinginan masyarakat setempat.
Berdasarkan cara memainkannya, instrumen musik talempong dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: talempong pacik; jenis musik talempong yang dimainkan dengan cara dipegang, dan talempong rea,
jenis musik talempong yang dimainkan di atas standar. Pertunjukan
talempong pacik di Minangkabau adakalanya dilakukan dalam posisi duduk
dan adakalanya sambil berjalan.
Jumlah pemain talempong pacik di
Minangkabau sebanyak 5 (lima orang) dengan perincian: 3 (tiga) orang
penabuh instrumen talempong, 1 (satu) orang penabuh kendang, dan 1
(satu) orang memainkan alat tiup. Intrumen talempong yang dimainkan
berjumlah 5-6 buah dimana masing-masing pemain memegang 2 (dua) buah
talempong. Instrumen talempong dipegang dengan tangan kiri, sedangkan
tangan kanan memegang panggul (stik). Untuk memegang instrumen talempong
sebelah atas dengan talempong sebelah bawah dipegang dengan 2 (dua)
buah jari (telunjuk dan empu jari). Sedangkan jari tengah berfungsi
sebagai pengantara antara jari manis dan jari kelingking agar kedua buah
talempong tidak berdempetan.
Talempong rea pada dasarnya merupakan
pengembangan dari talempong pacik. Dengan demikian, jenis talempong ini
merupakan kreasi baru. Secara umum, intrumen talempong yang terdapat
dalam talempong rea berjumlah 21 buah dengan perincian: talempong melodi
berjumlah 13 buah; talempong tinggi berjumlah 4 buah; talempong rendah
berjumlah 4 buah; canang tinggi berjumlah 4 buah; canang rendah
berjumlah 4 buah, ditambah 1 buah alat tiup dan 1 buah kendang. Jumlah
pemain dari talempong rea ini adalah 7 (tujuh) orang, dengan perincian: 1
(satu) orang pemain talempong melodi, 1(satu) orang pemain talempong
tinggi; 1 (satu orang) pemain talempong rendah; 1 (satu) orang pemain
canang tinggi; 1 (satu) orang pemain canang rendah; 1 (satu) orang
pemain alat tiup dan 1 (satu) orang pemain kendang.
Bentuk lain dari
perangkat talempong rea ini adalah talempong bambu (terbuat dari bambu;
ada yang memakai 5 buah bilah dan ada yang memakai 7 buah bilah.
Kemudian talempong kayu, bentuknya hampir sama dengan talempong bambu,
hanya saja perangkat talempong ini terbuat dari kayu. Untuk lagu-lagu
tradisi, daerah yang biasa memainkan talempong rea jenis ini antara
lain: talempong dari Talang Maur Payakumbuh; talempong unggan dari
daerah unggan, dan talempong gandang lasuang dari daerah Sikapak
Pariaman (Syarif, 1983:16).
2. Momongan
Bentuk instrumen ini hampir sama dengan
talempong, akan tetapi lebih tipis dan sedikit lebih besar dari
talempong. Instrumen ini terutama berkembang di daerah Bayang (Pesisir
Selatan); Koto Anau (Solok); dan Pariangan (Padang Panjang). Jumlah
pemain dari pertunjukan momongan ini berkisar antara 3-5 orang dimana
masing-masing pemain memegang 1 buah momongan. Di Kecamatan Bayang,
momongan ini biasanya digunakan dalam rangka memeriahkan upacara adat
yang dilakukan secara besar-besaran. Biasanya dalam pelaksanaan upacara
harus memotong kerbau atau sapi dengan upacara yang dilakukan beberapa
hari secara berturut-turut.
3. Canang
Bentuk instrumen canang hampir sama
dengan momongan, namun canang sedikit lebih besar. Pada masa dahulu
instrumen canang ini lebih banyak digunakan sebagai alat untuk
pemberitahuan kepada masyarakat seperti: pelaksanaan gontong royong,
turun ke sawah, kerja sosial dan sebagainya. Dalam perkembanganya
sekarang, instrumen canang lebih banyak digunakan sebagai alat musik
yang difungsikan sebagai ’bas’ dalam suatu orkestra Minangkabau, seperti
penggunaan dalam pengolahan karawitan yang bermotif kreasi baru.
4. Aguang
Aguang (gong) yang terdapat di
Minangkabau sama bentuknya dengan gong yang terdapat dalam karawitan
Jawa dan Bali. Namun di Minangkabau, kegunaanya dalam masyarakat tidak
begitu menonjol. Instrumen ini biasanya digunakan dalam acara-acara
misalnya: pembukaan upacara adat seperti pengangkatan penghulu yang
diadakan oleh suatu nagari. Kadang-kadang digunakan juga oleh pejabat
pemerintah untuk membuka sidang-sidang resmi, seperti seminar, peresmian
suatu upacara, dan sebagainya. Dalam dunia kesenian khususnya musik,
aguang lebih banyak digunakan untuk melengkapi satu set orkestra
Minangkabau dalam bentuk kreasi baru.
Untuk Memberikan komentar gunakan Fasilitas Forum > Berita.
Fasilitas ini dapat diakses melalui alamat: http://forum.isi-dps.ac.idDescription: Instrumen Musik Minangkabau Kelompok Ideophon
Reviewer: Unknown
ItemReviewed: Instrumen Musik Minangkabau Kelompok Ideophon