Published On:Kamis, 14 Juni 2012
Posted by Unknown
Sejarah Kota Bukittinggi
Kota Bukittinggi mulai berdiri seiring
dengan kedatangan Belanda yang kemudian mendirikan kubu pertahanan pada
tahun 1825 pada masa Perang Padri di salah satu bukit yang terdapat
dalam kota ini. Tempat ini dikenal sebagai benteng Fort de Kock,
sekaligus menjadi tempat peristirahatan opsir-opsir Belanda yang berada
di wilayah jajahannya. Kemudian pada masa pemerintahan Hindia-Belanda,
kawasan ini selalu ditingkatkan perannya dalam ketatanegaraan yang
kemudian berkembang menjadi sebuah Stadsgemeente (kota), dan juga
berfungsi sebagai ibukota Afdeeling Padangsche Bovenlanden dan
Onderafdeeling Oud Agam. Pada masa pendudukan Jepang, Kota Bukittinggi
dijadikan sebagai pusat pengendalian pemerintahan militernya untuk
kawasan Sumatera, bahkan sampai ke Singapura dan Thailand. Dimana kota
ini menjadi tempat kedudukan komandan militer ke 25 Kenpeitai, di bawah
pimpinan Mayor Jenderal Hirano Toyoji. Kemudian kota ini berganti nama
dari Stadsgemeente Fort de Kock menjadi Bukittinggi Si Yaku Sho yang
daerahnya diperluas dengan memasukkan nagari-nagari sekitarnya seperti
Sianok Anam Suku, Gadut, Kapau, Ampang Gadang, Batu Taba dan Bukit
Batabuah. Sekarang nagari-nagari tersebut masuk ke dalam wilayah
Kabupaten Agam. Setelah kemerdekaan Indonesia, Bukittinggi dipilih
menjadi ibukota Provinsi Sumatera, dengan gubernurnya Mr. Teuku Muhammad
Hasan. Kemudian Bukittinggi juga ditetapkan sebagai wilayah
pemerintahan kota berdasarkan Ketetapan Gubernur Provinsi Sumatera Nomor
391 tanggal 9 Juni 1947. Pada masa mempertahankan kemerdekaan
Indonesia, Kota Bukitinggi berperan sebagai kota perjuangan, di mana
pada tanggal 19 Desember 1948, kota ini ditunjuk sebagai ibukota negara
Indonesia setelah Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda atau dikenal dengan
Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Dikemudian hari,
peristiwa ini ditetapkan sebagai Hari Bela Negara, berdasarkan Keputusan
Presiden Republik Indonesia tanggal 18 Desember 2006. Selanjutnya Kota
Bukittinggi menjadi Kota Besar berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun
1956 tentang pembentukan daerah otonom kota besar dalam lingkungan
daerah provinsi Sumatera Tengah masa itu, yang meliputi wilayah provinsi
Sumatera Barat, Jambi, Riau dan Kepulauan Riau sekarang. Walaupun
setelah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1999 sebagai
dasar hukum baru pemerintahan daerah Kota Bukittinggi namun dalam
implementasinya sampai sekarang masih belum dapat dilaksanakan
Sumber : http://kampuangkubang.wordpress.com/
Description: Sejarah Kota Bukittinggi
Reviewer: Unknown
ItemReviewed: Sejarah Kota Bukittinggi