Songket Silungkang
Tebal : XVI + 55
-
Merekam kembali kemampuan orang dahulu dalam mengerjakan Tenun Songket.
-
Membangun dan meningkatkan perhatian generasi muda pada kegiatan ini, menjadikan nagari Silungkang yang berpotensi sebagai tempat wisata budaya.
-
Mampu merevitalisasi songket lama yang kini boleh dikatakan hampir tidak ada lagi di Silungkang.
Nawir Said lahir di Silungkang, Sawahlunto, 27 Agustus 1937. Pada usia 5 (lima) tahun diangkat anak oleh Mamak yang bekerja pada Pos Telegrap Telepon (PTT) dan tinggal di kota Malang Jawa Timur. Menyelesaikan pendidikan SR, SMP dan SMA di kota tersebut. Pernah menjadi staff Walikota Malang bagian kebudayaan qq sebagai anggota sensor film Kota Besar Malang 1957 – 1959. Akhir 1959 pindah ke Jakarta dan bekerja pada salah satu Perusahaan Negara “The Big Seven” yaitu Usindo yang kemudian berganti nama menjadi Perusahaan Negara (PN) Jaya Bhakti sampai dengan tahun 1961. Selanjutnya wiraswasta usaha perdagangan. Sambil melanjutkan studi pada Universitas Nasional di Salemba Jurusan SEP (Sosial Ekonomi Politik) hanya sampai tingkat dua berhenti. Pada tahun 1984 dibawa oleh seorang sahabat bernama Daniel Zein pada usahanya yang bergerak dibidang export barang-barang handicraft anyaman rotan. Tahun 1985 mengikuti Frankfurt Fair di Frankfurt Jerman. Tahun 1986 mengikuti Tokyo Fair di Tokyo Jepang. Tahun 1987 mengikuti selling mission BPEN (Badan Pengembangan Ekspor Nasional) Departemen Perdagangan ke beberapa kota besar di Australia. Tahun 1989 mengikuti Exhibition di High Point North Carolina. Tahun 1990 atas sponsor EEC (European Economic Community) Masyarakat Ekonomi Eropa yang berpusat di Brussel (Belgia) mendapat kesempatan mengikuti “market training”. Berawal training di Bangkok (Muangthai) yang kemudian di approval untuk melanjutkan training di Head Office (HO) ECC di Brussel dan mendapat tugas survey pada market London untuk Inggris dan Hamburg untuk market Jerman. Tahun 1992 kembali wiraswasta dan aktif dalam kegiatan kemasyarakat dan budaya. Mengikuti seminar-seminar budaya antara lain : Songket Palembang, Batik, Tenun dan Tradisional Sumba. Karya-karya penulis antara lain : Sejarah Pemberontakan Silungkang 1927 (1963), Penghulu Pemimpin Didalam Adat (2002), Perlawanan Rakyat Silungkang Terhadap Kolonial Belanda 1927 Sumatera Barat (2005) setengah Abad KSP Kemauan Bersama Berkiprah (2006).
Description: Songket Silungkang
Reviewer: Unknown
ItemReviewed: Songket Silungkang