Published On:Sabtu, 21 Januari 2012
Posted by Unknown
Katupek Pitalah, Diburu Orang dari Luar Pitalah
PITALAH, SO--Katupek Pitalah adalah salah satu makanan khas dan spesifik di pasar Pitalah yang ramainya setiap hari Minggu. Katupek Pitalah dan karupuak Pitalah sebenarnya berasal dari Bungo Tanjung tapi yang terkenal adalah katupek Pitalah.
Antara Pitalah dan Bungo Tanjung sebenarnya orangnya satu. Mereka menyatu dan populer dengan istilah "Pita Bunga" (Pitalah Bungo Tanjung). Makanya kedua nagari tak saling komplain.
Katupek Pitalah terbungkus dalam sarang katupek yang dibuat khusus dari daun kelapa. Sedangkan gulainya terdiri dari cubadak, lobak, rebung dan bumbu. Ciri ciri gulai katupek pitalah, potongan cempedaknya agak besar, kuahnya sedikit kental. Katupek Pitalah sudah banyak di jual di berbagai kota bahkan di Jakarta sering di jumpai juga katupek Pitalah.
Bila kita masuk ke pasar Pitalah, akan terlihat sejumlah pedagang katupek berjejer di los pasar berbaur dengan penjual makan lainnya. Los pasar Pitalah memang bukan khusus menjual katupek saja. Ada karupuak jangek (kerupuk kulit), karupuak Pitalah, kacang goreng dan nasi. Semua memajang dagangannya di dalam los tersebut.
Yang datang mencari katupek Pitalah ke pasar Pitalah selain masyarakat sekitar, ada juga pejabat dari kota lain. Mereka sengaja datang sekadar makan katupek. Sepiring isi satu buah katupek dijual seharga Rp3 ribu. Itu sudah cukup menahan lapar perut.
Buk Ani, warga Bungo Tanjung Batipuh, pedagang katupek Pitalah sudah menggalas katupek sejak tahun 1943. Waktu itu, katanya, Indonesia masih di jajah Jepang.
"Saya masa itu sudah duduk di kelas 3 Sekolah Rakyat dan sudah membantu ibu menggalas katupek. Hingga kini galeh ibu saya terus saya geluti," kata buk Ani.
Disamping berjualan katupek di pasar Pitalah setiap hari Minggu, buk Ani juga berdagang katupek dari pasar ke pasar. Hari Jumat di pasar Padangpanjang, hari Senin di Simabur Batusangkar. Di pasar Pitalah, kata buk Ani, sekurangnya habis terjual 1500 sampai 2000 buah katupek sehari. Dan di Padangpanjang juga laku sekitar 2000 buah. Para pembelinya ada yang makan katupek di bangku bangku samping dagangannya. Ada pula yang membungkus untuk dibawa pulang.
Buk Ani membawa galehnya dengan bus langganan. Jam 5 pagi sudah berangkat dari rumah. Gulainya di bawa dengan kaleng roti terbungkus tikar agar kuah katupek tetap panas dan diletakkan di tenda mobil. Buk Ani mempekerjakan 6 karyawan untuk membuat sarang ketupat dan memasak gulai.
Katupek buk Any sangat laris dan sudah terkenal. Tak heran jika banyak langganan berulang kali datang mencari katupeknya. Dari hasil usaha ini, buk Ani bisa menyekolahkan anak anaknya sampai di perguruan tinggi. Empat orang diantaranya sudah sarjana dan bekerja.
"Jo katupek ko sajo ambo kuliahkan anak ambo, kini ampek urang lah sarjana dan alah pulo bakarjo," kata buk Ani, mengakhiri
.(Sumber : sumbaronline)
Description: Katupek Pitalah, Diburu Orang dari Luar Pitalah
Reviewer: Unknown
ItemReviewed: Katupek Pitalah, Diburu Orang dari Luar Pitalah