Published On:Kamis, 17 Februari 2011
Posted by Unknown
Urang Paburuang (Minang Saisuak )
Dulu para pamikek juga punya paguyuban dan saling jaga gengsi. Mereka sering pula mengadakan kontes burung. Burung yang sering dipikek (ditangkap dengan getah) antara lain balam (Jambi), punai, dan ketitiran. Jenis-jenis burung itu sering digunakan sebagai perlambang gadis cantik dalam bahasa kesusastraan Minangkabau. Rasakanlah dek pembaca ungkapan-ungkapan seperti ini: “Arok dek burung tabang tinggi, punai di tangan dilapehan”, “Basaba dulu buruang pipik, sangka diuni katitiran”. Sepertinya, jarang perempuan yang jadi urang paburuang. Kalau ada, mungkin dianggap kajantan-jantanan (‘tomboy’ istilah anak muda sekarang).
Sekarang banyak orang menembak burung dengan senapan angin. Jelas itu membahayakan kelestarian berjenis-jenis burung yang indah-indah karunia Tuhan kepada bangsa Indonesia. Sepatutnya kita belajar kepada orang paburuang, yang menangkap burung dengan tidak membunuhnya
Suryadi – Leiden, Belanda. (Sumber foto: KITLV Leiden).
Singgalang, Minggu, 8 Agustus 2010
sumber : http://niadilova.blogdetik.com/
Description: Urang Paburuang (Minang Saisuak )
Reviewer: Unknown
ItemReviewed: Urang Paburuang (Minang Saisuak )