Published On:Senin, 04 Juni 2012
Posted by Unknown
Mitos asal-usul nama Minangkabau
Perkataan Minangkabau merupakan gabungan dua perkataan, yaitu, minang yang bermaksud “menang” dan kabau
untuk “kerbau”. Menurut lagenda, nama ini diperoleh dari peristiwa
perselisihan di antara kerajaan Minangkabau dengan seorang Pangeran
Raja dari Jawa yang meminta pengakuan kekuasaan di Sumatera
(Minangkabau). Untuk mengelakkan diri mereka dari berperang, maka rakyat
Minangkabau yang dikenal akan kecerdikannya menganjurkan pertandingan
adu kerbau di antara kedua pihak. Pangeran Jawa tersebut setuju dan
memamerkan seekor kerbau yang besar dan ganas. Rakyat setempat pula
hanya memamerkan seekor anak kerbau yang lapar tetapi dengan tanduk yang
telah ditajamkan. Sehingga membuat Pangeran Jawa tertawa
terpingkal-pingkal. Pada saat di adu, si anak kerbau yang kelaparan
dengan tidak sengaja menyeruduk tanduknya di perut kerbau itu karena
ingin mencari puting susu untuk meghilangkan lapar perutnya. Kerbau yang
ganas itu pun mati dan rakyat minangkabau menyelesaikan perebutan tanah
minangkabau dengan cara yang aman.
Budaya Minangkabau
Masyarakat Minangkabau merupakan masyarakat matrilineal yang terbesar di dunia, di mana harta pusaka diwaris menerusi nasab sebelah ibu. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa adat inilah yang menyebabkan ramai kaum lelaki Minangkabau untuk merantau di seluruh Nusantara untuk mencari ilmu atau mencari kemewahan dengan berdagang. Anak laki-laki seumur 7 tahun akan meninggalkan rumah mereka untuk tinggal di surau di mana mereka diajarkan ilmu agama dan adat Minangkabau. Anak remaja mereka diwajibkan untuk meninggalkan perkampungan mereka untuk mencari ilmu di sekolah atau menimba pengalaman dari luar kampung dengan harapan yang mereka akan pulang sebagai seorang dewasa yang lebih matang dan bertanggungjawab kepada keluarga dan nagari (kampung halaman). Tradisi ini berhasil membangkitkan beberapa masyarakat rantauan Minangkabau di Kota dan tempat-tempat lain di Indonesia. Namun ikatan mereka dengan Ranah Minang (Tanah Minang) masih terjaga dan dieratkan lagi. Satu contoh kawasan yang didiami oleh masyarakat Minangkabau dan masih memakai adat dan budaya Minangkabau adalah Negeri Sembilan di Malaysia. Selain dikenal sebagai orang pedagang, masyarakat Minang juga telah melahirkan beberapa penyair, penulis, negarawan, budayawan, Cendikiawan, dan para ulama. Ini mungkin terjadi karena budaya mereka yang memberatkan pencarian ilmu pengetahuan. Sebagai penganut agama Islam yang kuat, mereka cenderung kepada ide untuk menggabungkan ciri-ciri Islam dalam masyarakat yang modern. Selain itu, peranan yang dimainkan oleh para cendekiawan bersama dengan semangat bangga orang Minang dengan identitas mereka menjadikan Tanah Minangkabau, yaitu, Sumatra Barat, sebagai sebuah Penggagas utama dalam pergerakan kemerdekaan di Indonesia. Masyarakat Minang, terbagi kepada beberapa buah suku, yaitu, Suku Piliang, Bodi Caniago, Tanjuang, Koto, Mandailiang, Sikumbang, Malayu,Jambak dll. Kadang-kadang juga, keluarga yang sesuku tinggal dalam satu rumah besar yang dipanggil Rumah Gadang. Penggunaan bahasa Indonesia sudah biasa di kalangan masyarakat Minang, tetapi mereka masih boleh bertutur dalam bahasa ibunda mereka, yaitu, bahasa Minangkabau. Bahasa Minangkabau mempunyai bahasa yang mirip dengan bahasa Melayu tetapi berbeda dari segi sebutan dan juga tatabahasa hingga menjadikannya unik. contohnya : dimana-dima,mengapa-manga,belum-alun,pasar-pasa,jangan-jaan,pergi-pai,boleh-buliah,lengang-langang,sudah-alah,jatuh-jatuah. Salah satu aspek terkenal mengenai orang Minang adalah makanan tradisional mereka seperti rendang, Soto Padang (makanan sup), Sate Padang dan Dendeng Balado (daging dendeng berlada-cabai). Restoran Minangkabau yang sering digelar “Restoran Padang” dapat dijumpai merata Indonesia, negara-negara jiran serta Seluruh Dunia.
Upacara dan perayaan Minangkabau termasuk:
Kalo yang ini Tabuik Pariaman di Washington DC Amerika Serikat lho….
Rating: 4.5
Budaya Minangkabau
Masyarakat Minangkabau merupakan masyarakat matrilineal yang terbesar di dunia, di mana harta pusaka diwaris menerusi nasab sebelah ibu. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa adat inilah yang menyebabkan ramai kaum lelaki Minangkabau untuk merantau di seluruh Nusantara untuk mencari ilmu atau mencari kemewahan dengan berdagang. Anak laki-laki seumur 7 tahun akan meninggalkan rumah mereka untuk tinggal di surau di mana mereka diajarkan ilmu agama dan adat Minangkabau. Anak remaja mereka diwajibkan untuk meninggalkan perkampungan mereka untuk mencari ilmu di sekolah atau menimba pengalaman dari luar kampung dengan harapan yang mereka akan pulang sebagai seorang dewasa yang lebih matang dan bertanggungjawab kepada keluarga dan nagari (kampung halaman). Tradisi ini berhasil membangkitkan beberapa masyarakat rantauan Minangkabau di Kota dan tempat-tempat lain di Indonesia. Namun ikatan mereka dengan Ranah Minang (Tanah Minang) masih terjaga dan dieratkan lagi. Satu contoh kawasan yang didiami oleh masyarakat Minangkabau dan masih memakai adat dan budaya Minangkabau adalah Negeri Sembilan di Malaysia. Selain dikenal sebagai orang pedagang, masyarakat Minang juga telah melahirkan beberapa penyair, penulis, negarawan, budayawan, Cendikiawan, dan para ulama. Ini mungkin terjadi karena budaya mereka yang memberatkan pencarian ilmu pengetahuan. Sebagai penganut agama Islam yang kuat, mereka cenderung kepada ide untuk menggabungkan ciri-ciri Islam dalam masyarakat yang modern. Selain itu, peranan yang dimainkan oleh para cendekiawan bersama dengan semangat bangga orang Minang dengan identitas mereka menjadikan Tanah Minangkabau, yaitu, Sumatra Barat, sebagai sebuah Penggagas utama dalam pergerakan kemerdekaan di Indonesia. Masyarakat Minang, terbagi kepada beberapa buah suku, yaitu, Suku Piliang, Bodi Caniago, Tanjuang, Koto, Mandailiang, Sikumbang, Malayu,Jambak dll. Kadang-kadang juga, keluarga yang sesuku tinggal dalam satu rumah besar yang dipanggil Rumah Gadang. Penggunaan bahasa Indonesia sudah biasa di kalangan masyarakat Minang, tetapi mereka masih boleh bertutur dalam bahasa ibunda mereka, yaitu, bahasa Minangkabau. Bahasa Minangkabau mempunyai bahasa yang mirip dengan bahasa Melayu tetapi berbeda dari segi sebutan dan juga tatabahasa hingga menjadikannya unik. contohnya : dimana-dima,mengapa-manga,belum-alun,pasar-pasa,jangan-jaan,pergi-pai,boleh-buliah,lengang-langang,sudah-alah,jatuh-jatuah. Salah satu aspek terkenal mengenai orang Minang adalah makanan tradisional mereka seperti rendang, Soto Padang (makanan sup), Sate Padang dan Dendeng Balado (daging dendeng berlada-cabai). Restoran Minangkabau yang sering digelar “Restoran Padang” dapat dijumpai merata Indonesia, negara-negara jiran serta Seluruh Dunia.
Upacara dan perayaan
Upacara dan perayaan Minangkabau termasuk:
- Sunat rasul – upacara bersunat
- Baralek – upacara perkawinan
- Batagak pangulu – upacara pelantikan penghulu. Upacara ini akan berlansung selama 7 hari di mana seluruh kaum kerabat dan ketua-ketua dari kampung yang lain akan dijemput
- Turun ka sawah – upacara kerja gotong-royong
- Manyabik – upacara menuai padi
- Hari Rayo – perayaan Hari Raya Idul fitri
- Hari Rayo – perayaan Hari Raya Idul adha
- Maanta pabukoan – mengantar makanan kepada ibu mertua sewaktu bulan Ramadan
- Tabuik – perayaan Islam di Pariaman
- Tanah Ta Sirah, pelantikan seorang Datuk (ketua puak) apabila Datuk yang sebelumnya meninggal dunia selang beberapa jam yang lalu (mudah didahului dengan upacara batagak pangulu)
- Mambangkik Batang Tarandam, pelantikan seorang Datuk apabila Datuk yang sebelumya telah meninggal 10 atau 50 tahun yang lalu (mengisi jabatan yang telah lama dikosongkan).
- Turun mandi – upacara memberkati bayi
Seni Minangkabau
Seni tradisonal Minangkabau termasuk:
- Randai, teater rakyat dengan memasuki pencak, musik, tarian dan drama
- Saluang Jo Dendang, serunai bambu dan nyanyian
- Talempong musik bunyi gong
- Tari Piring
- Tari Payung Menceritakan kehidupan muda-mudi Minang yang selalu riang gembira
- Tari Indang
- Pidato Adat juga dikenali sebagai Sambah Manyambah (sembah-menyembah), upacara berpidato, dilakukan di setiap upacara-upacara adat, seperti rangkaian acara pernikahan (baralek), upacara pengangkatan pangulu (penghulu), dan lain-lain
- Pencak Silat tarian yang gerakannya adalah gerakan silat tradisional Minangkabau
Kalo yang ini Tabuik Pariaman di Washington DC Amerika Serikat lho….
Kerajinan
Kerajinan tradisional Minangkabau termasuk:
- Kain Songket
- Sulaman
- Ukiran kayu
- Pembuatan Perhiasan emas dan perak
Description: Mitos asal-usul nama Minangkabau
Reviewer: Unknown
ItemReviewed: Mitos asal-usul nama Minangkabau