Published On:Sabtu, 21 Januari 2012

Posted by Unknown

“Keterampilan tak banyak yang saya miliki. Yang ada hanya semangat,” beber Usman Dt Rajo Labiah membuka cerita kepada Padang Ekspres, kemarin.

Kegiatan menjual katupek pitalah ini dilakoni Usman, setiap minggu  di Pasar Pitalah Bungo Tanjung, sejak 1997. Ia menggunakan kendaraan roda dua yang dirakitnya khusus untuk membawa ketupek pitalah berserta gulainya.

Sebelumnya, Usman bekerja sebagai tukang bangunan di Kota Padang. Karena upah yang tidak menentu, ia pun banting setir menjual katupek pitalah.

Usman pun mendapat dukungan penuh dari istrinya, Lena, 35, yang langsung memasak gulainya. Usman keluar rumah setiap pukul 05.00 WIB. Ia pun sudah membawa barang dagangan ini ke Padangpanjang, Bukittinggi, Padang dan Batusangkar. Ia pulang ke rumah pukul 17.00 WIB.

Seiring waktu berjalan, kini ia telah memiliki empat orang anak galeh menjajakan ketupek pitalah ini. Usman menerapkan sistem bagi hasil. Dalam satu hari, anak galeh tersebut bisa berpenghasilan Rp50 ribu sampai Rp75 ribu.  Setiap hari, ia bisa menghabiskan 150 katupek pitalah, dengan omset Rp450 ribu. Satu porsi dijual Rp5 ribu. Dari usaha ini, Usman bisa membiayai enam orang anaknya.