Published On:Jumat, 20 Januari 2012
Posted by Unknown
Sekilas Songket Sumatera Barat
BERKUNJUNG ke Sumatera Barat rugi kalau tak singgah
mengunjungi songket. Lebih rugi lagi kalau tak membeli karena memiliki
songket Sumatera Barat berarti mencintai budaya dan kain Indonesia.
Songket memang cerminan budaya setempat. Satu diantaranya songket
Sumatera Barat.
Ada dua daerah di Sumatra Barat yang dikenal sebagai penghasil tenunan songket yakni Pandai Sikek di Kabupaten Tanah Datar dan Silungkang, Kota Sawahlunto. Tenunan Silungkang mempunyai kelebihan pada motif dan ragamnya. Kita mengenal,ada songket ikat, songket batabua, penuh, benang dua, dan songket selendang lebar. Keunikan itulah yang membuat songket Silungkang diminati pembeli dari Malaysia dan Singapura.
Dewasa ini pengrajin tenun Songket Silungkang tidak hanya memproduksi satu jenis songket tertentu, seperti sarung dan atau kain saja. Akan tetapi, sudah merambah ke produk jenis lain, seperti: gambar dinding, taplak meja, permadani bergambar, baju wanita, sprey, baju kursi, bantal permadani, selendang, serber, dan lainnya.
Motif ragam hias Songket Silungkang selain dibentuk dengan benang mas, juga dengan benang berwarna lainnya. Oleh sebab itu, terdapat dua macam kain songket yaitu kain songket dengan ragam hias yang dibentuk oleh benang mas dan kain songket dengan ragam hias yang dibentuk bukan dari benang berwarna emas.
Kain songket yang motifnya dibuat dengan benang mas pemasarannya relatif terbatas karena harganya mahal dan pemakaiannya hanya pada saat ada peristiwa-peristiwa atau kegiatan-kegiatan tertentu, seperti: perkawinan, batagakgala (penobatan penghulu), dan penyambutan tamu-tamu penting.
Sedangkan, kain songket jenis kedua yang motifnya tidak dibuat dengan benang mas adalah untuk memenuhi pasaran yang lebih luas karena jenis ini tidak hanya untuk busana tradisional, tetapi juga untuk bahan kemeja, selendang, taplak meja dan hiasan dinding.
Pembuatan tenun songket pada dasarnya dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah menenun kain dasar dengan konstruksi tenunan rata atau polos. Tahap kedua adalah menenun bagian ragam hias yang merupakan bagian tambahan dari benang pakan.
Daerah-daerah pada awalnya dikenal sebagai pusat kerajinan songket dan ukiran adalah Pitalah, Pandai Sikek dan Sungayang untuk wilayah luhak (kabupaten) Tanah Datar; Koto Gadang untuk luhak Agam; Koto nan Ampek dan Kubang untuk wilayah luhak 50 Koto.
Daerah yang sampai saat ini dinyatakan produktif dalam kegiatan menyongket serta sekaligus dijadikan sebagai daerah pemangku budaya tradisional ini adalah Pandai Sikek, Silungkang dan Kubang. Tertarik membeli songket? Yuk, ke Sumatera Barat?
sumber : http://www.tnol.co.id/
Rating: 4.5
Ada dua daerah di Sumatra Barat yang dikenal sebagai penghasil tenunan songket yakni Pandai Sikek di Kabupaten Tanah Datar dan Silungkang, Kota Sawahlunto. Tenunan Silungkang mempunyai kelebihan pada motif dan ragamnya. Kita mengenal,ada songket ikat, songket batabua, penuh, benang dua, dan songket selendang lebar. Keunikan itulah yang membuat songket Silungkang diminati pembeli dari Malaysia dan Singapura.
Dewasa ini pengrajin tenun Songket Silungkang tidak hanya memproduksi satu jenis songket tertentu, seperti sarung dan atau kain saja. Akan tetapi, sudah merambah ke produk jenis lain, seperti: gambar dinding, taplak meja, permadani bergambar, baju wanita, sprey, baju kursi, bantal permadani, selendang, serber, dan lainnya.
Motif ragam hias Songket Silungkang selain dibentuk dengan benang mas, juga dengan benang berwarna lainnya. Oleh sebab itu, terdapat dua macam kain songket yaitu kain songket dengan ragam hias yang dibentuk oleh benang mas dan kain songket dengan ragam hias yang dibentuk bukan dari benang berwarna emas.
Kain songket yang motifnya dibuat dengan benang mas pemasarannya relatif terbatas karena harganya mahal dan pemakaiannya hanya pada saat ada peristiwa-peristiwa atau kegiatan-kegiatan tertentu, seperti: perkawinan, batagakgala (penobatan penghulu), dan penyambutan tamu-tamu penting.
Sedangkan, kain songket jenis kedua yang motifnya tidak dibuat dengan benang mas adalah untuk memenuhi pasaran yang lebih luas karena jenis ini tidak hanya untuk busana tradisional, tetapi juga untuk bahan kemeja, selendang, taplak meja dan hiasan dinding.
Pembuatan tenun songket pada dasarnya dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah menenun kain dasar dengan konstruksi tenunan rata atau polos. Tahap kedua adalah menenun bagian ragam hias yang merupakan bagian tambahan dari benang pakan.
Daerah-daerah pada awalnya dikenal sebagai pusat kerajinan songket dan ukiran adalah Pitalah, Pandai Sikek dan Sungayang untuk wilayah luhak (kabupaten) Tanah Datar; Koto Gadang untuk luhak Agam; Koto nan Ampek dan Kubang untuk wilayah luhak 50 Koto.
Daerah yang sampai saat ini dinyatakan produktif dalam kegiatan menyongket serta sekaligus dijadikan sebagai daerah pemangku budaya tradisional ini adalah Pandai Sikek, Silungkang dan Kubang. Tertarik membeli songket? Yuk, ke Sumatera Barat?
sumber : http://www.tnol.co.id/
Description: Sekilas Songket Sumatera Barat
Reviewer: Unknown
ItemReviewed: Sekilas Songket Sumatera Barat