Published On:Sabtu, 21 Januari 2012
Posted by Unknown
Berburu Kuliner di Simpang Kinol
Tak
banyak tempat makan di Kota Padang yang buka lewat tengah malam. Salah
satu titik tersebut terletak tak jauh dari pusat kota. Sejak dulu,
lokasi ini memang terkenal sebagai pusat makanan. Kawasan ini disebut
dengan Simpang Kinol. Jika dulu, di sana pedagang makanan datang dengan
tentengan dan atau bakul dengan penerangan seadanya, sekarang simpang
empat tersebut terang benderang penuh aroma dari puluhan petak tempat
makan dengan beragama menu.
Mulai dari menu tradisional sampai masakan ala Cina tersedia di sini. Mulai dari yang panas sampai yang dingin siap melewati tenggorokan pengunjungi memenusi asa selera. Sebut saja sate, nasi sup, soto, kwetiua sampai steak tersedia sesuai keinginan. Singgah saja, pemilik gerobak kaki lima atau buffet dengan sigap mendatangi anda menanyakan apa yang sedang diinginkan.
Nama Kinol sendiri berasal dari nama sebuah apotek yang kabarnya dulu adalah yang terlengkap di kawasan tersebut. Sekarang, apotek tersebut telah berubah fungsi menjadi toko komputer. Namun, papan nama bertulis “Apotik Kinol” masih bertahan di atas gedung tersebut. Terlepas dari nama tersebut, lokasi ini layak direkomendasikan untuk penggila wisata selera. Apalagi Padang memang akrab dengan sebutan surganya makanan.
Masuk dari simpang Karya, tepatnya Jalan Pondok, kita akan bertemu dengan sederetan gerobak yang menawarkan menu soto dan sate ayam lengkap dengan sederetan minuman yang akan mengobati haus anda. Eits, kalau masuk dari jalan tersebut, anda terpaksa parkir tepat di mulut jalan atau serahkan saja pada petugas parkir yang ada di sana lokasi parkir yang masih kosong.
Atau masuk saja dari Jl HOS Cokroaminoto berbelok ke Jalan Tepi Pasang. Setengah dari jalan tersebut, kiri dan kanannya diisi oleh penjual makanan. Menurut tokoh masyarakat yang ada di tempat tersebut Can (74), sejak dulu tempat ini terkenal sebagai sentra makanan. “Dulunya pedagang datang dengan menggunakan bakul atau dipanggul. Mereka berkumpul di dekat sebuah pohon waru yang berada di depan bangunan Apotik Kinol,” kenangnya.
Tek dulu tak sekarang, kawasan tersebut masih ramai dengan makanan beraneka aroma. Harganya, cukup bersahabat dengan kantong anda. Jadi, jika tak cukup dengan satu menu saja, silahkan singgah ke petak berikutnya dengan menu berbeda. Biasanya, kawasan ini masih berdenyut sampai pukul 01.00 WIB. Memasuki akhir minggu, denyutan kawasan ini semakin menjadi setelah pukul 00.00 WIB. Istilahnya, makin malam, kawasan ini semakin ramai saja. Dijamin, berlama-lama duduk di satu sudut kawasan ini tak akan membuat anda bosan.
Tak usah kesal dengan pengemis atau gembel yang terkadang hanya meminta sebatang rokok. Muda-mudi yang berlalu-lalang dilengkapi menu yang tersaji di depan anda akan membuat anda betah. (Sandy Adri)
Sumber: http://padang-today.com
Mulai dari menu tradisional sampai masakan ala Cina tersedia di sini. Mulai dari yang panas sampai yang dingin siap melewati tenggorokan pengunjungi memenusi asa selera. Sebut saja sate, nasi sup, soto, kwetiua sampai steak tersedia sesuai keinginan. Singgah saja, pemilik gerobak kaki lima atau buffet dengan sigap mendatangi anda menanyakan apa yang sedang diinginkan.
Nama Kinol sendiri berasal dari nama sebuah apotek yang kabarnya dulu adalah yang terlengkap di kawasan tersebut. Sekarang, apotek tersebut telah berubah fungsi menjadi toko komputer. Namun, papan nama bertulis “Apotik Kinol” masih bertahan di atas gedung tersebut. Terlepas dari nama tersebut, lokasi ini layak direkomendasikan untuk penggila wisata selera. Apalagi Padang memang akrab dengan sebutan surganya makanan.
Masuk dari simpang Karya, tepatnya Jalan Pondok, kita akan bertemu dengan sederetan gerobak yang menawarkan menu soto dan sate ayam lengkap dengan sederetan minuman yang akan mengobati haus anda. Eits, kalau masuk dari jalan tersebut, anda terpaksa parkir tepat di mulut jalan atau serahkan saja pada petugas parkir yang ada di sana lokasi parkir yang masih kosong.
Atau masuk saja dari Jl HOS Cokroaminoto berbelok ke Jalan Tepi Pasang. Setengah dari jalan tersebut, kiri dan kanannya diisi oleh penjual makanan. Menurut tokoh masyarakat yang ada di tempat tersebut Can (74), sejak dulu tempat ini terkenal sebagai sentra makanan. “Dulunya pedagang datang dengan menggunakan bakul atau dipanggul. Mereka berkumpul di dekat sebuah pohon waru yang berada di depan bangunan Apotik Kinol,” kenangnya.
Tek dulu tak sekarang, kawasan tersebut masih ramai dengan makanan beraneka aroma. Harganya, cukup bersahabat dengan kantong anda. Jadi, jika tak cukup dengan satu menu saja, silahkan singgah ke petak berikutnya dengan menu berbeda. Biasanya, kawasan ini masih berdenyut sampai pukul 01.00 WIB. Memasuki akhir minggu, denyutan kawasan ini semakin menjadi setelah pukul 00.00 WIB. Istilahnya, makin malam, kawasan ini semakin ramai saja. Dijamin, berlama-lama duduk di satu sudut kawasan ini tak akan membuat anda bosan.
Tak usah kesal dengan pengemis atau gembel yang terkadang hanya meminta sebatang rokok. Muda-mudi yang berlalu-lalang dilengkapi menu yang tersaji di depan anda akan membuat anda betah. (Sandy Adri)
Sumber: http://padang-today.com
Description: Berburu Kuliner di Simpang Kinol
Reviewer: Unknown
ItemReviewed: Berburu Kuliner di Simpang Kinol