Published On:Senin, 19 Desember 2011
Posted by Unknown
Masjid Jami' Bingkudu | Masjid Tua di Sumatera Barat
Masjid
Jami' Bingkudu merupakan salah satu masjid tua yang terdapat di Sumatra
Barat. Bangunan masjid yang terletak pada ketinggian 1.050 m di atas
permukaan laut ini, dibangun di atas sebidang tanah seluas 60 x 60 m,
dengan luas bangunan 21 x 21 m. Masjid ini memiliki konstruksi bangunan
yang terbuat dari kayu dan atap berbahan ijuk. Sementara arsitekturnya
mengikuti corak rumah panggung dengan ketinggian sekitar 19 m.
Masjid
tersebut diperkirakan berdiri sejak tahun 1823 di Kampung Tigasuro.
Pendirian masjid merupakan hasil kesepakatan (musyawarah) masyarakat
setempat yang diprakarsai oleh Inyiak Lareh Candung yang bergelar Inyiak
Basa (H. Salam).
Pada
tahun 1957, masyarakat setempat melakukan penggantian atap ijuk dengan
atap seng. Pada periode 1991/1992, pemerintah daerah Sumatra Barat
melakukan pemugaran total Masjid Jamf Bingkudu melalui Proyek Dinas
Pelestarian dan Pemanfaatan Peninggalan Sejarah dan Purbakala. Renovasi
tersebut meliputi pembongkaran dan pemasangan kembali atap masjid,
perbaikan plafon rangka atap, jendela, tempat wudu, menara dan tangga
menara yang pernah disambar petir, serta pemasangan penangkal petir pada
menara. Renovasi ini juga melakukan perbaikan pada mimbar, mihrab,
kolam, pengecatan ulang masjid, serta pembuatan pintu gerbang utama.
Masjid
JamP Bingkudu termasuk salah satu bangunan tua yang terdapat di
Kenagarian Canduang Koto Laweh yang masih bertahan sampai sekarang.
Konstruksi bangunan masjid menggunakan kayu pilihan baik untuk tiang,
lantai, maupun dinding masjid. Di dalam masjid, terdapat 53 buah tiang
yang berdiameter antara 30—40 cm sebagai tiang pendamping dan satu tiang
utama yang terdapat di tengah ruangan. Untuk tiang utama ini, digunakan
kayu yang lebih besar dengan diameter 75 cm yang Hngkarannya dibentuk
menjadi segi enambelas. Pada bagian atas tiang utama dan tiang
pendamping sett a pada balok pengikat antara satu tiang dengan tiang
lainnya, terdapat aneka ukiran yang menjadi ciri khas Masjid Jamf
Bingkudu.
Pada
ruang utama bangunan masjid, terdapat sebuah lampu gantung kuno yang
berfungsi sebagai penerang dan sekaligus aksesoris masjid. Selain lampu
gantung, ada juga beberapa lampu dinding kuno yang terpasang pada
tiap-tiap tiang di dalam masjid.
Sebagai
kelengkapan sebuah masjid, pada bagian depan ruangan utama terdapat
sebuah mimbar yang sudah tua yang dibuat kira-kira pada tahun 1316 H.
Hal tersebut dapat diketahui dari tulisan angka 1316 H yang terdapat
pada bagian mahkota mimbar. Mimbar tersebut terbuat dari kayu dan
berbentuk huruf V dengan dihiasi warna keemasan. Mimbar ini dilengkapi
dengan tangga naik dan tangga turun yang sengaja dibuat terpisah. Tangga
naik dibuat menghadap ke depan dan tangga turun mengarah ke samping.
Selain mimbar, keberadaan bedug yang berukuran panjang 3,10 m dan
diameter 60 cm juga menjadi pelengkap sarana masjid tersebut. Bedug ini
terbuat dari pohon kelapa dengan penutup dari kulit sapi yang
difungsikan untuk memberi tahu pergantian waktu shalat sebelum muncul
pengeras suara seperti sekarang ini.
Bangunan
Masjid Bingkudu dilengkapi dengan sebuah menara yang dibangun pada
tahun 1957. Menara ini terletak di depan masjid, berbentuk lingkaran
bersegi delapan dengan penutup berupa atap yang dirancang berbentuk
kubah. Sebelum disambar petir, menara ini memiliki 100 anak tangga
sampai puncak. Namun, setelah kena sambaran petir, anak tangga menara
hanya tersisa 21 buah dengan ketinggian sekitar 11 m.
Masjid
Jami Bingkudu terletak di Dusun/Kampung Tigasuro, Kenagarian Canduang
Koto Laweh, Kecamatan Empat Angkat Cadung, Kabupaten Agam, Provinsi
Sumatra Barat.
Untuk
mencapai lokasi ini, para wisatawan dapat menggunakan jalur darat. Dari
Kota Padang ke Bukittinggi, perjalanan dapat ditempuh selama
lebih-kurang 2 jam perjalanan dengan menggunakan angkutan umum, dengan
ongkos antara Rp 20.000—Rp 25.000 per orang (Juli 2008). Setelah sampai
di Kota Bukittinggi, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan angkutan
kota ke Masjid Jamr Bingkudu dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.
Masjid
ini dilengkapi beberapa fasilitas pendukung, seperti area parkir,
tempat wudu untuk laki-laki dan perempuan, kamar mandi, dan kolam ikan.
Bagi jamah perempuan yang kebetulan tidak membawa perlengkapan shalat,
seperti mukena dan sarung, tidak perlu khawatir karena di dalam masjid
terdapat beberapa sarung dan mukena yang diperuntukan bagi tamu.
Di
sekitar Masjid Jami’ Bingkudu, terdapat beberapa warung kelontong yang
menjual aneka makanan dan minuman ringan. Sementara ini, di sekitar
lokasi masjid belum tersedia fasilitas penginapan bagi pengunjung yang
datang dari luar kota. Apabila wisatawan ingin menginap, maka dapat
memperolehnya di kota terdekat, yaitu Kota Bukittinggi.
sumber : http://mungkacity.blogspot.com/
sumber : http://mungkacity.blogspot.com/
Description: Masjid Jami' Bingkudu | Masjid Tua di Sumatera Barat
Reviewer: Unknown
ItemReviewed: Masjid Jami' Bingkudu | Masjid Tua di Sumatera Barat