Headlines
Published On:Selasa, 08 Februari 2011
Posted by Unknown

Manjampuik marahpulai

~ Manjampuik marahpulai ~




 

cara yang paling pokok dalam perkawinan menurut adat istiadat mempersandingkan anak dara dan marapulai di pelaminan dengan disaksikan oleh para tamu yang hadir. Untuk itulah pihak anak dara akan mengirim utusan untuk menjemput marahpulai dalam upacara resmi.
Telah sembah menyembah dilakukuan antara keluarga marah pulai dan anak daro, rombongan penjemput dipersilahkan naik kerumah Marahpulai. Keluarga marahpulai mulai memeriksa semua perlengkapan pakaian yang dibawa oleh keluarga anak daro itu. Menjemput calon pengantin pria / marahpulai, merupakan prosesi yang paling penting dari seluruh rangkaian acara perkawinan menurut adat istiadat Minangkabau. Pada masa dahulu, keluarga anak daro menjemput marahpulai yang dilakukan oleh beberapa orang laki-laki saja, kemudian si marahpulai dibawa ke mesjid-mesjid dan melafazkan ijab kabulnya disana dan diterima oleh ayah si anak daro dan disaksikan oleh beberapa pihak keluarga yang lain.
Setelah selesai upacara akad nikah, marahpulai pulang kerumahnya dulu dan barulah kemudian keluarga anak daro menjemput marahpulai ke rumah orang tuanya untuk dipersandingkan di rumah anak daro. Sekarang ini untuk efisiensi waktu, seperti yang dilakukan di kota-kota besar, upacara akad nikah dilangsungkan di rumah anak daro dan setelah upacara ijab kabul berlangsung, maka kedua pengantin itu kemudian dipersandingkan di pelaminan.
Penjemputan marahpulai di rumah orang tuanya, akan terlaksana dengan lancar bila syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati sebelumnya telah dipenuhi oleh pihak anak daro. Mereka menggunakan pakaian yang indah-indah, selain itu pada saat menjemput CPP itu, ia didampingi oleh perempuan pengiring pengantin yang disebut Pasumandan. Pasumandan mengenakan baju kurung bersulam benang emas atau sesuai dengan pakaian adat setempat dan mengenakan kain balapak. Perempuan lainnya membawa syarat-syarat penjemputan marahpulai diatas baki. Rombongan ini akan diiringi oleh beberapa orang pria yang akan bertugas selaku juru bicara serta menyampaikan salam persembahan sebagaimana yang tampak pada percakapan diatas.
Sering terjadi, persyaratan yang harus dipenuhi oleh keluarga anak daro dilalaikan, sehingga dapat menjadi alas an bagi pihak marahpulai menunda jadwal pernikahan hingga persyaratan itu dapat dipenuhi oleh pihak kelaurga anak daro. Bahkan perkawinan dapat terancam batal, apabila terdapat ketidakcocokan dalam soal persyaratan penjemputan marapulai.
Kekisruhan ini bisa terjadi bukan saja karena ketidak cocokan barang-barang yang harus dibawa pihak keluarga anak daro ketika dating menjemput, namun bisa juga bisa karena tidak memenuhi ketentuan-ketentuan adat istiadat setempat atau menurut tata cara yang lazim yang berlaku disuatu kampung atau karena luhak adatnya yang berbeda-beda.
Menurut ketentuan yang lazim, dalam menjemput marahpulai ialah ketika keluarga anak daro, harus membawa tiga bawaan wajib, yaitu :
1. Sirih lengkap dalam cerana menandakan datangnya secara beradat,
2. Pakaian marahpulai secara lengkap mulai dari tutup kepala hingga alas kaki yang akan dipakai oleh calon pengantin pria,
3. Nasi kuning, singgang ayam dan lauk pauk yang telah dimasak serta makanan dan kue-kue lainnya sebagai buah tangan.
Selain jenis barang bawaan wajib ini, ada pula pihak keluarga marahpulai mensyaratkan barang tertentu untuk memenuhi syarat adat yang harus diminta oleh pihak marahpulai secara terus terang dan wajib dipenuhi oleh keluarga anak daro.
Biasanya permintaan mengisi syarat yang diadatkan ini, dilakukan jauh sebelumnya ketika proses pinang meminang sudah berlangsung dan masuk pada tahapan “ baretong”.
Daerah pesisir Sumatera Barat, yaitu Padang dan Pariaman, berlaku ketentuan untuk membawa tujuh tungketan, sebagai berikut ;
- payung kuning,
- tombak janggo janggi,
- pedang (kalau si calon pengantin prianya bergelar Marah, Sidi dan Bagindo) dll.
Jika ada kesepakatan lain, dimana pihak keluarga anak daro menjanjikan uang jemputan, uang hilang, atau apapun namanya, maka segala yang dijanjikan itu harus dibawa secara resmi waktu melakukan acara menjemput marapulai ini. Semua bawaan ini ditata rapi pada wadahnya masing-masing. Banyak atau sedikitnya bawaan yang dibawa serta banyak atau sedikitnya jumlah keluarga pihak calon pengantin wanita yang datang menjemput, sering menjadi ukuran besar kecilnya pesta yang diadakan itu.
Sedangkan barang bawaan untuk menjemput marahpulai di Ampek Koto Maninjau-Luhak Agam yang dipersyaratkan biasanya terdiri dari 7 macam seperti dibawah ini
1. Sirih lengkap yang terdiri dari
a. Daun sirih nan basusun = tersusun rapi
b. Sadah (kapur) nan ka dipalik = dicercak dengan ujung jari
c. Gambir nan ka dipipie = dipipil secuil
d. Pinang nan bauleh = di potong seulas
e. Tembakau nan ka dijujuik = ditarik lembut
2. Sirih sekapur
Sirih sekapur adalah sirih yang sudah diramu siap untuk dimanakan dan banyaknya 4 buah.
3. Rokok 4 Batang
Roko yang dalam bahasa minang tersebut “paisok’ dahulunya adalah rokok bikinan sedndiri yaitu gulungan tembakau dengan pucuk enau. Telah menjadi kebiasaan kini, rokok tersebut diganti dengan rokok sigaret atau rokok kretek.
4. Beras Didalam Gambut
Yang disebut gambut (kambuik) ialah wadah kecil bertutup dari anyaman daun pandan
5. Uang logam senilai 105 rupiah
6. Lilin jo ambalau

Lilin yang dipakai bukan lilin untuk lampu, tetapi lilin sialang atau lilin untuk membatik, sedangkan ambalau atau galo-galo biasanya dipergunakan untuk merekat punco pisau/ parang atau alat pertanian lain dengan hulu atau tangkainya.
7. Sapu Tangan Yang Disulam oleh Anak Daro.
Barang-barang tersebut dimasukan kedalam caranoyang ditutup dengan kain damalek (aleh lamak), atau dibungkus rapi dengan dalam sapu tangan putih, sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
Untuk melepas anak kemenakan mereka yang akan melakukan akad nikah ini, pihak keluarga marapulai biasanya juga mengumpulkan seluruh keluarganya yang patut-patut. Termasuk para ninik mamak dan para rang sumandonya. Situasi ini dengan sendirinya membuat acara tersebut menjadi sangat resmi, dimana kedua belah pihak keluarga saling berusaha untuk memperlihatkan adat sopan dan santun yang baik. Adat sopan santun itu, bukan hanya tercermin dalam sikap dan prilaku saja, tetapi juga harus terungkap didalam tutur kata. Oleh karena itulah pada acara manjapuik marapulai ini, kedua belah pihak keluarga harus menyediakan jurubicara yang dianggap mahir dalam bersikap dan bertutur kata sesuai dengan tata cara adat yang disebut alur pasambahan, serta pandai melaksanakan sambah manyambah. Untuk acara sambah-manyambah dalam setiap penyambutan marahpulai tidak perlu harus dilakukan oleh seorang ninik mamak atau penghulu, tetapi dipercayakan kepada orang yang memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang baik, tidak memandang usia apakah ia muda atau tidak. Kadang kala urang sumando baru dalam lingkungan keluarga masing-masing sering ditunjuk sebagai juru bicara.
Kehadiran ninik mamak dan penghulu serta orang yang dituakan, dalam setiap perhelatan berperan sebagai nara sumber dalam pelaksanaan acara. Jika terjadi hal-hal yang perlu disepakati oleh kedua belah pihak keluarga, maka merekalah yang akan memberi petunjuk dan saran.
Kegiatan sembah manyambah ini merupakan keahlian yang tidak semua orang mampu melakukannya. Pada masa sekarang, acara sembah manyambah yang dilakukan oleh para jurubicara yang ditunjuk, merupakan tingkat kefasihan dalam melafalkan pepatah-petitih dan mengkisahkan kembali tambo alam Minangkabau. Kadang kala acara ini memakan waktu yang panjang dan membosankan.
Demi efisiensi waktu untuk masa kini, dimana uapacara akad nikah harus tunduk pada jadwal yang telah ditentukan, maka tanpa mengurangi hakekat dan kekhidmatan acara, maka acara sambah-manyambah ini bisa dipadatkan dengan hanya menyebut bagian-bagian yang perlu dan wajib disebut sesuai dengan tujuan kedatangan rombongan pengantin. Didalam pelaksanaan sambah-manyambah ada tata cara pasambahan yang dikategorikan sebagai pangka batang., yaiti inti atau pokok-pokok acara penyambutan.
Di dalam acara manjapuik marapulai ini maka pangka batang dari acara penyambutan itu, ialah :
1. Pasambahan yang ditujukan untuk menghormati para sesepuh atau orang pantas menerima perlakuan untuk persembahan.
2. Pasambahan menyuguhkan sirih adat,
3. Menyampaikan maksud kedatangan,
4. Memohon semua keluarga tuan rumah ikut mengiringkan,
5. Menanyakan gelar calon menantu mereka,
6. Menghatur terima kasih atas sambutan dan hidangan yang disuguhkan.
Tata cara Penyambutan
Sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dengan memperhitungkan jarak ditempuh serta waktu pelaksanaan akad seperti yang disebutkan dalam undangan, maka rombongan penjemput marapulai, berangkat menuju rumah calon pengantin pria bersama-sama sambil membawa segala perlengkapan sebagaimana yang telah disebutkan uraian terdahulu.
Pihak keluarga marapulai menyambut dan menunggu tamunya sambil menyiapkan sejumlah orang-orang yang akan menerima barang-barang bawaan rombongan yang datang. Setelah segala bawaan yang dibawa oleh rombongan penjemput ini, maka rombongan penjemput dipersilakan masuk kedalam rumah. Para tetamu yang dating, didudukkan pada bagian yang paling baik di atas rumah. Bila ada pelaminan; pihak yang menjemput marapulai didudukkan disekitar pelaminan, sedangkan tuan rumah (sipangka – pangkal) berjejer sekitar pintu bagian dalam menuju ke dapur atau ke ruang dalam.
Barang-barang bawaan rombongan penjemput marahpulai, berupa ; sirih dalam cerana yang telah tertata baik, dijejerkan ditengah-tengah rumah agar dapat disaksikan oleh semua kerabat dari pada marahpulai. Yang mengawali dan membuka kata dalam acara manjapuik marapulai ini, lazimnya dimulai oleh pihak yang datang. Jika rombongan yang datang membawa seorang juru bicara yang pandai melantunkan kata persembahan, maka sebelum pembicaraan dimulai ia terlebih dahulu meng isaratkan kepada Tuan rumah siapa saja di dalam rumah itu patut ia sampaikan kata persembahannya. Pertanyaan berbisik ini merupakan tata tertib yang perlu dilaksanakan, agar sambah yang akan ditujukan itu mengenai sasaran dan diterima oleh pihak yang tepat, artinya bahwa orang di kelaurga itu ada pula wakil yang mampu menjawab kaliman persembahan yang dilantunkannya. Bila keahliannya sepadan untuk berjawab kata dalam persembahan, maka tidak akan ada kesalahpahaman diantara dua keluarga yang akan terikat dalam adat perkawinan eksogami itu.
Pembicaraan pertama yang disampaikan oleh juru bicara pihak rombongan marahpulai setelah menerima “ upacara persembahan” adalah menyatakan terima kasih atas penyambutan yang ramah dan baik dari tuan rumah dalam menerima kedatangan mereka. Kemudian juru bucara, akan bertanya, apakah selaku wakil keluarga Marahpulai sudah diperbolehkan menyampaikan maksud dari kedatangan rombongan.
Didalam alur persembahan, kalimat bertanya tersebut terungkap dalam kata-kata bersayap sbb:
Jikok ado nan takana di ati
Nan tailan-ilan dimato
Alah kok buliah kami katangahkan ?

Lazimnya menurut tata tertib dalam suatu prosesi yang berlaku sampai sekarang ini, tuan rumah melalui juru bicaranya tidaklah akan menjawab begitu saja secara langsung memberikan izin kepada rombongan yang datang untuk menyampaikan maksud kedatangan mereka. Orang bertamu ke rumah orang lain biasanya disuguhi air minum agak seteguk lebih dahulu sebelum berunding, apalagi satu rombongan yang datang secara beradat. Ini sesuai dengan idiom Minang yang mengatakan :
Jikok manggolek di nan data
Jikok batanyo lapeh arak
Jikok barundiang sudah makan



sumber : http://bundokanduang.wordpress.com
MusicPlaylist
Music Playlist at MixPod.com

Klik Bintang Untuk Voting Anda
Rating: 4.5
Description: Manjampuik marahpulai
Reviewer: Unknown
ItemReviewed: Manjampuik marahpulai


About the Author

Posted by Unknown on Selasa, Februari 08, 2011. Filed under , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

By Unknown on Selasa, Februari 08, 2011. Filed under , , . Follow any responses to the RSS 2.0. Leave a response

Latest Posts :

Hotel

Kuliner

Wisata

Artikel Lainnya » » More on this category » Artikel Lainnya » »

Musik

Tari

Ukiran

Artikel Lainnya » » Artikel Lainnya » » Artikel Lainnya » »

Top Post

Coment

Adat

Artikel Lainnya»

Budaya

Artikel Lainnya »

Sejarah

Artikel Lainnya »

Tradisi

Artikel Lainnya »

Di Likee "Yaaa.." Kalau Postingan Di sini Sangat Bermanfaat Dan Membantu bagi Anda ..

VISITORNEW POST
PageRank Checker pingoat_13.gif pagerank searchengine optimization Search Engine Genie Promotion Widget ip free counter